Selasa, 14 Juni 2011

Sindrom Langka, Perubahan Aksen Dan Nada Bicara

PUTRICANDRAMIDI - Karen Butler, wanita berusia 56 tahun, mengalami perubahan aksen bicara, dari aksen Amerika menjadi aksen campuran antara Inggris, Irlandia, dan Eropa. Perubahan itu dialami setelah bedah gigi pada tahun 2009.

http://blogtronyok.blogspot.com/
Dokter memiliki hipotesis bahwa Butler mengalami sindrom aksen asing (foreign accent syndrome/FAS), kelainan saraf yang mengubah intonasi dan nada bicara. FAS itu berkembang setelah Butler mengalami stroke ringan saat masih dalam terbius.

Bagi orang yang bukan ahli bahasa, penderita FAS terdengar berbicara dengan suatu aksen. Akan tetapi, bukti dari berbagai penelitian mendapati bahwa aksen penderita FAS bisa benar-benar asing. Seorang ahli bahasa bisa mengenali bahwa seorang penderita FAS tidak berbicara bahasa Inggris dengan aksen Skotlandia, meskipun sekilas terdengar demikian oleh orang non-ahli.

Asumsi lain yang tidak benar adalah, penderita FAS secara tiba-tiba mengenal suatu bahasa asing. "Kondisi itu tidak berhubungan dengan mengenal bahasa baru," jelas para dokter.

Awalnya, FAS dikira sebagai masalah mental. Tapi penelitian kemudian menunjukkan adanya kelainan saraf, tepatnya saraf di otak kiri bagian depan yang berhubungan dengan bahasa. Penelitian itu didukung oleh penelitian-penelitian lain yang menyimpulkan bahwa FAS bukanlah kelainan kondisi mental, melainkan fisik.



FAS merupakan sindrom yang jarang terjadi. Sejak tahun 1900-an, hanya ada 60 kasus yang terdokumentasi.

Sebelumnya, dokter bedah menyebutkan bahwa aksen Butler akan kembali seiring membaiknya kondisi setelah operasi. Nyatanya, hari ini setelah kondisi Butler membaik, aksen asingnya tetap bertahan. FAS sudah memberi Butler "identitas baru."
IndoStarBux


SUMBER

0 komentar:

Posting Komentar